Ruwatan Kejawen

I. Ruwatan

Kesialan terjadi karena adanya hijab atau dinding yang menyelimuti hati manusia Hati yang  terdindingi menyebabkan pancaran aura gaibnya tertahan. Dan karena dinding itu pula, potensi alamiah yang ada dalam jiwa manusia itu kurang atau bahkan tidak berfungsi.
Agar hati selalu memancarkan nur atau cahaya yang mengantarkan manusia pada posisi yang baik dan selalu beruntung, dapat diupayakan dengan segala aktivitas yang
bertujuan untuk membersihkan hati. Diantara cara itu adalah laku prihatin,semissebagaimana sudah dijelaskan pada bab diatas. Namun ada juga ajaran para leluhur untuk menggugah (membangunkan) hati melalui “mantra” sebagai berikut:

Bismillahir rahmaanir rahiim
Ati–ati siro tangi
Amoco layang puspo kati
Sanyang surya sanyang sasi
Byar padhang badan jasmani
Padang saking kersaning Allah
La ilaha illallah Muhammadar rasulullah.

Doa ini dibaca pagi hari di depan rumah sembari menanti terbitnya matahari dan
sore hari sambil menanti datangnya waktu mahrib. Dan orang-orang tua zaman dulu yang
mengamalkan Doa Padhang Ati ini mengawalinya dengan puasa mutih selama 7 hari.
Mutih adalah tidak makan makanan yang berasal dari mahluk bernyawa/binatang.
Dengan mendahuluinya dengan laku prihatin, sama halnya dengan mempersiapkan
dan memebersihkan wadah atau tempat, dengan harapan isi yang akan masuk itu menjadi lebih bersih. 

II. Ruwatan

Cara membuang sial yang ke-2 ini adalah terapi ala santri. Caranya jauh lebih sederhana, namun terkadang berat jika mengamalkannya secara rutin, yaitu,melakukan perbuatan yang baik secara istikomah, walau itu perbuatan yang kecil.
Semisal, pada hari Jum’at bersedekah. Walau jumlahnya hanya Rp. 1.000,- Ada yang rutin membaca Surat Yasin, Waqiah, melakukan puasa sunnah Senin–Kamis,bershalawat kepada Nabi, dan itu dilakukan setiap hari, dengan tetap menjaga kerutinan dan keutuhannya, termasuk dalam jumlah yang harus diselesaikannya.

Melakukan kebajikan secara rutin atau istiqomah mencerminkan kesungguhan hati dan dapat mengantarkan seseorang pada tingkat karomah (kemuliaan). Perbuatan itu termasuk yang disukai oleh Allah SWT.

Dalam hadist Nabi SAW bersabda: Allah sangat senang kepada seorang hamba yang bila bekerja ia melakukannya dengan sungguh-sungguh. Dan amal perbuatan yang disenangi Allah adalah yang dilakukan terus-menerus sekalipun kecil (sedikit).”

Banyak orang mencapai keberkahan hidup dan ketika ditanya apakah rahasia sukses yang dipegangnya, ia menjawab: Aku melakukan suatu amalan secara istiqomah. Nah,jika Anda ingin didekati keberuntungan dan dijauhi kesialan, silakan penjelasan ini dikembangkan sendiri. Apakah anda (hanya) mengamalkan sedekah, walau sedikit namun rutin, membaca shalawat Nabi dengan jumlah yang rutin, atau kebajikan lain yang anda yakin dapat merutinkannya. 

Orang yang hidup jauh dari keberuntungan, selalu dirudung kesialan, berdagang bangkrut, bertani diserang hama, jadi nelayan tidak dapat ikan, buka praktek tidak ada pasien, dan segala yang tidak menyenangkan itu, agar dapat keluar dari kesialan itu,hendaknya banyak mawas diri.
Kesialan terjadi disebabkan oleh banyak faktor. Selain faktor jatah atau ketentuan dari Tuhan, ada juga karena kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan pada masa yang lalu.
Menurut kepercayaan, orang yang didekati kesialan adalah orang yang menjalani hidup secara tidak normal. Diantaranya:

• Durhaka kepada orang tua dan guru.
• Memakan harta anak yatim.
• Merusak ketentraman rumah tangga orang lain.
• Memanfaatkan barang milik umum untuk kepentingan pribadi.
• Menarik harta yang sudah diwakafkan, dan
• Segala hal yang keluar dari garis agama.

Sedangkan hal yang menyebabkan dekatnya seseorang dengan keberuntungan adalah apabila ia melakukan perbuatan yang serba baik. Diantaranya: Berbakti kepada orang tua dan guru, menyantuni anak yatim, menjaga kehormatan dan hak orang lain, berderma bagi kepentingan umum, ikhlas dengan harta yang sudah diwakafkan dan sebagainya.
Idealnya, pembersihan diri hendaknya dilakukan bersamaan antara upaya batin (berupa amalan) dan upaya lahir (tindakan). Dengan demikian, selain rajin puasa, berdoa, harus disertai berbuat yang baik dan menjauhi segala yang dilarang oleh agama. Ritual batin yang tidak diimbangi keinginan merobah prilaku, ibarat baju yang selalu dicuci, namun setiap saat baju itu dikotori dengan tanah.
Konsep apapun, posisinya seperti pil/tablet, yang memberiakan reaksi positif jika disertai dengan keinginan untuk merubah pola hidup lebih baik dan sehat. Ritual apapun jika dilakukan tanpa adanya keinginan untuk memperbaiki diri, ibarat anda mengkonsumsi madu murni, namun jika bersamaan dengan itu anda suka melakukan begadang dan menggunakan obat-obat terlarang, maka madu itu pun tidak ada manfaatnya bagi kesehatan anda. 

Menurut penelitian yang dilakukan, ada energi alam yang terdapat dalam bunga-bungaan yang sangat bagus untuk mencerahkan energi batin manusia.
Penelitian dengan foto aura bahwa orang yang melakukan mandi bunga, cakra-cakra sebagai pusat energi menunjukkan adanya perubahan yang positif. Yaitu, yang semula cakra itu acak-acakan, berubah menjadi sempurna (bundar).
Mandi bunga yang benar dilakukan setelah mandi air garam. Bedanya dengan mandi bunga ala tradisional yang lebih menjolkan unsur mistisnya, mandi bunga secara modern diawali dengan aktivitas melayukan bunga itu pada air. Yaitu, memasukkan berbagai bunga dan menjemurnya pada panas matahari minimal 3 jam. Setelah airnya dingin baru digunakan untuk mandi.
Bunga yang layu itu, energinya akan menyatu dengan air. Nah, energi itulah yang difungsikan untuk penenangan dan mencerahkan cakra-cakra. Karena itu, mitos tentang mandi bunga yang diyakini mampu mendatangkan keberuntungan pun dapat diterima menurut versi ini.

Berdasarkan penelitian, mandi air garam yang secara metafisika diyakini mampu membuang energi negatif dan secara biologis dapat mematikan virus dan bakteri,dilanjutkan dengan mandi bunga, sangat bermanfaat bagi orang yang jiwanya terhalangi oleh energi-energi negatif yang menyebabkan auranya tertutup.
Menurut ilmu metafisika, ibarat tubuh manusia itu besi yang mulai berkarat, mandi air garam berfungsi untuk melarutkan kerak atau karat itu. Sedangkan mandi bunga berfungsi untuk  mengkilatkannya. Karena itu, untuk mendapatkan hasil yang optimal,keduanya harus dilakukan. Untuk sebuah terapi, mandi bunga dan garam dilakukan minimal 3 kali dalam 1 Minggu. 
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com