Penyembuhan dengan Terapi Listrik

Terapi Listrik merupakan jenis Pengobatan Arternatif yang mengunakan Media Listrik melalui sentuhan jari penterapis. Bermanfaat untuk melenturkan urat syaraf, melancarkan peredaran darah, melunturkan lemak dalam darah (kolestrol), meningkatkan vitalitas tubuh, membakar kadar gula, dll Inti terapi listrik adalah melancarkan peredaran darah, mengaktifkan ion-ion dalam tubuh, dan memperbaiki kulitas darah.  Satu kali sesi pengobatan hanya berlangsung 30 menit. Selama itu pentrapis akan mengalirkan listrik di sekujur tubuh pasien, melalui simpul-simpul syaraf di tangan, kaki, kepala, punggung, atau leher.
Uji ilmiah :
Terapi listrik ini sempat diuji coba secara ilmiah di Universitas Gajah Mada.  Hasil penelitian menunjukkan listrik mengandung ion, medan magnet, dan laser yang bermanfaat bagi tubuh.   Medan magnet berperan dalam mendeteksi, merelaksasi, dan melenturkan pembuluh darah.
Insya Alloh dapat mengobati berbagai penyakit, antara lain :
Asam Urat
Darah Tinngi
Kolesterol
Keseleo
Diabetes
Stroke Dini
Lemah Syhawat
Ambeyen
Rematik
Vertigo
Dan Lain-Lain.
Bagi sebagian orang mungkin belum mampu memiliki alat terapi listrik yang berteknologi canggih, tapi jangan salah, terapi yang satu ini jauh lebih sederhana dengan khasiat yang sama bila dibandingkan dengan terapi listrik yang menggunakan alat berteknologi. Pasien pun cukup dengan duduk santai dan menikmati aliran listrik yang mengalir pada tubuhnya. Untuk sekali berkunjung, terapi hanya memakan waktu maksimal tiga puluh menit. Terapi ini murni aman untuk digunakan oleh manusia. Terapi ini menggunakan kabel yang ditancapkan langsung ke listrik PLN 220 volt dan disalurkan ke sebuah konduktor. Terapis akan menyentuh konduktor itu. Dengan kemampuan individunya, terapis menyalurkan energi listrik yang aman dan dapat diterima oleh tubuh manusia. Jangan takut apabila energi listrik yang disalurkan terlalu menyengat, karena terapis dengan mudahnya dapat meregulasi atau menaik-turunkan kadar listrik yang mengalir ke pasien. Cara kerja terapi ini bagi tubuh manusia adalah dengan menyeimbangkan ion-ion yang ada di tubuh manusia. Energi yang dihasilkan oleh tubuh kita akan menjadi seimbang bila terdiri dari 80% ion-ion negatif dan 20% ion-ion positif. Gaya hidup yang tidak sehat dan tingkat stress yang tinggi mempermudah datangnya ion-ion positif dalam tubuh kita. Ion-ion positif ini bila tidak dikurangi jumlahnya tentunya akan merusak keseimbangan dan berujung pada menurunnya kondisi kesehatan kita. Tubuh kita akan lebih cepat memproduksi ion negatif bila diberi stimulus. Jadi, cara kerja terapi listrik adalah mempengaruhi tubuh kita supaya dapat lebih cepat memproduksi ion-ion negatif yang dapat melawan pengaruh buruk dari ion positif. Ion negatif yang cukup akan mengaktifkan sel tubuh, meningkatkan metabolisme, mengaktifkan kerja enzim-enzim pada tubuh dan juga bermanfaat dalam proses detoksifikasi zat-zat tidak berguna dalam tubuh. Terapi ini terbukti sangat bermanfaat bagi manusia. Tidak hanya untuk mempertahankan kesehatan, tapi juga mengobati penyakit yang diderita. Dengan dibantu pijatan-pijatan kecil yang dilakukan penterapis, terapi ini dapat melancarkan peredaran darah di tubuh pasien. Banyak penyakit yang berhasil diobati dengan terapi ini terutama penyakit-penyakit yang berhubungan dengan urat syaraf seperti vertigo, migrain, dan stroke. Selain itu, kesemutan, asma dan rematik juga dapat disembuhkan. Penderita insomnia pun bisa bernafas lega karena dapat terapi ini juga dapat membantu memperbaiki lamanya waktu tidur. Kelelahan dan stress juga dapat dikurangi sehingga menimbulkan rasa rileks yang sekaligus melepaskan hormon endorfin yang berguna untuk menghasilkan perasaan senang, santai, dan nyaman. Tak disangka bila kelistrikan memegang peranan penting di dunia kedokteran. Dalam bidang kedokteran, kelistrikan memiliki dua aspek yaitu listrik dan magnet yang timbul di dalam tubuh manusia dan bagaimana penggunaannya pada permukaan tubuh manusia. Biolistrik berkembang sejak tahun 1780. Waktu itu, kelistrikan pada tubuh hewan dipelajari oleh Luigi Galvani dan pada tahun 1786 dia memberikan kesimpulan atas hasil eksperimennya terhadap seekor katak. Kedua kaki katak terangkat ketika diberi aliran listrik melalui sebuah konduktor. Pengetahuan mengenai gelombang arus listrik ini ternyata penting karena sangat berkaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang syaraf motorik dan syaraf sensorik.

bagi anda yang ingin menjadi seorang terapis atau ingin mengusai ilmu pengobatan dengan terapi listrik, silahkan hubungi kontak kami.

Memahami Pengobatan Bekam atau Hijamah

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil alamin.
Segala puja dan puji hanya bagi Allah Swt, Pencipta, Pemilik, dan Pemelihara alam semesta.Yang hidup dan Yang maha Mengetahui segala perkara hamba-hamba-Nya. Dia yang memberikan manfaat dan kemudharatan. Dia pula yang berkuasa memberi penyakit, dan Dia pula yang paling berkuasa menyembuhkan serta memberi obatnya. Firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Asy-Syuraa ayat 80 :

Dan apabila aku sakit, maka Dialah yang menyembuhkan

Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW, beserta pengikut – pengikut sunnahnya sebagaimana telah kita yakini bersama bahwa segala tindakan dan ucapan Rasulullah SAW bukanlah dorongan nafsunya tetapi semata – mata karena wahyu dari Allah SWT  sehingga apa–apa yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw pastilah benar dan bermanfaat bagi ummatnya. Rasulullah sebagai uswatun hasanah (pola perilaku yang baik) membina seluruh ummatnya untuk beribadah kepada Allas SWT, berakhlaq mulia, mengajarkan untuk berperilaku hidup sehat agar ummatnya mampu menjalankan ibadah dengan baik.

Untuk pembinaan kesehatan rohani dan jasmani, Rasulullah Saw mengajarkan berbagai teknik pengobatan atau therapy sebagaimana terdapat dalam hadits Shahih Al Bukhari dari Said Ibnu Jabir dari Ibnu Abbas dari Nabi Saw, bahwa bersabda beliau :

“Kesembuhan itu ada 3 hal, yaitu dalam pisau hijamah, meminumkan madu dan pengobatan dengan besi panas, dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi panas.”

Sesungguhnya Rasulullah Saw pada waktu beliau dimi’rajkan tidak melewati seorang malaikatpun kecuali mengatakan :

“Lakukanlah olehmu Hijamah” (Hadits Riwayat At Tirmidzi)

Dalam Ash-Shohihain dari Humaid Ath Thawil dari Anas bahwasanya Abu Thibbah melakukan bekam pada Nabi lalu beliau memerintahkan untuk memberikan 2 (dua) sha’ makanan kepadanya.

Dari Ibnu Abbas ra, “bahwasanya Nabi Saw minta berbekam dan Beliau memberikan upah kepada orang yang menghijamah Nabi itu .” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).

Dari Anas ra, bahwasanya Nabi Saw bersabda, : “Sebaik-baiknya sesuatu yang kamu pergunakan menjadi obat adalah Al Hijamah.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).

Pada hadits lain termuat : ”Lakukanlah olehmu Hijamah pada rongga kuduk, karena akan menyembuhkan 72 penyakit.”

Dari sini jelas, bahwasanya pengobatan ini begitu penting karena disamping menyehatkan juga bernilai amalan sunnah. Dengan demikian tentu alangkah mulianya jika kita sebagai ummat nya juga ikut mewarisi dan mengamalkan serta mengembangkan terapi sunnah ini.


DEFINISI AL HIJAMAH (BEKAM)

Perkataan “Al Hijamah” berasal dari istilah Bahasa Arab yang berarti “pelepasan darah kotor” dan bukan “Al Fashd” (pembuang darah). atau dalam bahasa Inggris disebut dengan “Cupping”.  dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah “Bekam”. Di Indonesia kita kenal denan istilah Kop atau Cantuk.

Bekam merupakan suatu teknik pengobatan Sunnah Rasulullah Saw yang telah lama dipraktekkan oleh manusia sejak zaman dahulu kala, kini pengobatan ini dimodernkan dan mengikuti kaidah – kaidah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif sera tanpa efek samping.

Teknik pengobatan bekam merupakan suatu proses membuang darah kotor (toksid-racun yang berbahaya dari dalam tubuh, melalui permukaan kulit. Toksid / toksin adalah endapan racun / zat kimia yang tidak dapat diuraikan oleh tubuh kita. Toksin ini berada pada hampir setiap orang. Toksin – toksin ini berasal dari pencemaran udara, maupun dari makanan yang banyak mengandung zat pewarna, zat pengembang, penyedap rasa, pemanis, pestisida sayuran dll.

Kulit merupakan organ yang terbesar dalam tubuh manusia, karena itu banyak toksid / racun berkumpul disana. Dengan berbekam dapat membersihkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia. Inilah salah satu DETOKSIFIKASI (proses pengeluaran toksid / racun) yang sangat berkesan / mujarab serta tiada efek samping. Berbekam sangat berkesan untuk melegakan atau menghapuskan kesakitan, memulihkan fungsi tubuh / badan serta memberi seribu harapan pada penderita untuk terus berikhtiar mendapat kesembuhan.

Berbekam dapat menghilangkan rasa sakit pada bahu dan tenggorokan jika dilakukan pada bagian kuduk. Juga dapat menghilangkan sakit pada bagian kepala serperti muka, gigi, telinga dan hidung jika penyakit itu disebabkan oleh terjadinya penyumbatan pada darah atau rusaknya jaringan darah. Abu Ubaid menyebutkan dalam kitabnya “Gharibul Hadits”melalui sanad Abdurrahman bin Abi Laila :
“Bahwasanya Rasulullah Saw, melakukan bekam pada kepalanya dengan tanduk ketika disihir orang”

Berbekam juga sangat bermanfaat untuk mengobati orang yang keracunan makanan, bisa dan sejenisnya. lebih-lebih jika negeri itu adalah negeri panas dan terjadi pada musim panas. Kekuatan racun itu mengalir keseluruh tubuh melalui darah sehingga tubuh  berkeringat, racun sudah menjalar kejantung,maka yang keracunan itu tidak dapat tertolong lagi. Nabi Muhammad Saw memilih berbekam pada kuduk (tengkuk)nya karena tempat itulah yang paling dekat kepada jantung, walaupun materi racun itu tidak keluar keseluruhannya.Namun hal itu sudah cukup meringankan penderitaan orang yang keracunan itu.

Melakukan bekam dibawah dagu dapat menyembuhkan sakit gigi, sakit pada bagian wajah, kerongkongan dan pada urat leher, serta membersihkan kepala dan kedua telapak tangan. Berbekam pada belakang tapak kaki (bagian atas tapak kaki) dapat menggantikan venesection sephena, yaitu urat besar pada mata kaki, menghilangkan kutil-kutil (borok) yang tumbuh di kedua paha, betis serta tulang kering. Dapat menghentikan keluarnya darah haid (terputusnya menstruasi) dan gatal-gatal buah testis (kantung kemaluan laki-laki). Berbekam dibawah dada diatas perut dapat menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis, dan panu yang ada di paha. Kaki yang sering kebas/linu, encok, penyakit bawasir (hermorhoid), penyakit kegajahan (kaki bengkak) atau elephantiasis, dan gatal-gatal pada punggung.

Sejak zaman mesir kuno lagi kaedah berbekam menjadi amalan bagi penyembuhan berbagai penyakit, seperti sawan (epilepsy), angin ahmal (stroke), hingga ke penyakit yang ringan seperti masalah kulit dan letih atau lesu. Perawatan ini tidak perlu diragukan lagi karena berdasarkan hadits-hadits yang banyak
menerangkan kebaikan bagi orang yang mengamalkan bekam. Nabi Muhammad Saw merupakan insan yang pertama dibekam para malaikat dengan perintah Allah Swt sebelum Isra dan Mi’raj. Penjelasan dalam hadits Riwayat Ibnu Majah menerusi Katjir bin Salim.

Selama Aku Berjalan pada malam isra mi’raj bersama para malaikat, Mereka selalu berkata “Hai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam”.  


MENGAPA HARUS BERBEKAM

Tubuh yang sehat dan pikiran yang cerdas merupakan faktor penting dalam hidup seorang individu demi melaksanakan tanggung jawab kehidupan mereka. Tapi jika terlalu kotoran /toksid dalam badan, ini akan menyebabkan Statis Darah (pembekuan darah –pen), dimana system darah tidak berjalan dengan lancar. Keadaan ini sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan fisik maupun mental seseorang. Akibatnya seseorang itu akan terasa malas, murung, kerap mengeluh kurang sehat, mudah bosan,dan selalu terasa tertekan. Hal ini akan lebih parah lagi dimana seseorang akan terganggu emosinya, jika banyak terdapat angin dalam darah yang susah dikeluarkan, sehingga perlu mendapat perawatan kejiwaan.

Dengan demikian Statis Darah harus dikeluarkan dengan cara apapun, malangnya system pengobatan alopati tiak dapat bertindak demikian. Jadi kita harus mencari pengobatan alternative yang dapat bertindak mengeluarkan toksid-toksid tersebut dengan cepat, agar tubuh kita tidak lemah dan mudah diserang berbagai penyakit. Salah satu system pengobatan yang paling berkesan ialah dengan berbekam dan disinergikan dengan penawar-penawar herba dari Herba Penawar Al Wahida (HPA).

Rasulullah SAW mengharuskan umatnya berbekam dalam setiap bulan (qomariyah) yaitu sejak tanggal 15 sampai dengan tanggal 21 setiap bulan, atau sekurang-kurangnya satu kali dalam seumur hidup. Rasululah SAW memuji orang yang berbekam, karena :

“Dia membuang darah yang kotor, meringankan tubuh serta menajamkan penglihatan”.

Allah Swt mengkhususkan satu bulan dalam satu tahun yaitu bulan ramadhan untuk mensucikan Rohani manusia dengan ber-Shaum. Jadi wajarlah kita mensucikan jasmani kita dengan Berbekam, sebagai persiapan dalam menyambut bulan Ramadhan.Maka barulah kita dapat mengimbangi tenaga kehidupan kita sebagai seorang muslim yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya. Dengan demikian orang yang berbekam insya Allah akan mendapatkan syafa’at Rasulullah Saw disamping memperoleh manfaat kesehatan lahir dan bathin.


JENIS-JENIS BEKAM

Ada 2 jenis bekam yang digunakan:

1. Jenis Basah (Wet Cupping) atau Bekam Darah. Disini permukaan kulit dilakukan menggunakan lancet (jarum tajam) kemudian disekitarnya disedot untuk mengeluarkan sisa-sisa toksid dari badan. Setiap sedotan dibiarkan selama 3-5 menit, kemudian dibuang kotorannya. Banyaknya penyedotan tidak lebih dari 8 kali. Darah toksid kelihatan hitam pekat dan berketul serta berbuih atau berkaca. Jarak masa untuk mengulangi bekam ditempat yang sama ialah 3-5 minggu. Bekas luka akan hilang dalam masa 2-3 hari jika di urut dengan minyak but-but. Tempat bekas luka jangan terkena air selama 3-5 jam setelah berbekam.
2. Jenis kering (Dry Cupping) atau Bekam Angin. Efeknya sama baik untuk melegakan kesakitan secara emergensi (darurat) tanpa melukakan kulit. Ia amat baik bagi penderita yang tidak tahan sakit (terkena tusuk) dan tidak dapat melihat darah. Bekam jenis ini akan kelihatan memar selama 1 atau 2 minggu. Bekam ini sedotannya hanya sekali dan di biarkan selama 15-20 menit. Pemberian minyak But-But pada bekam ini juga menghilangkan kesan memar lebih cepat.
10.5. PERKARA-PERKARA YANG PERLU DI KETAHUI DALAM BERBEKAM

Bagi siapa yang ingin menjadikan proses bekam sebagai suatu bidang kerjanya, yang dapat membantu proses penyembuhan berbagai penyakit dan juga sebagai proses amalan bagi pencegahan berbagai penyakit khusus untuk masyarakat umum dan juga untuk anggota keluarga sendiri, harus mengetahui perkara- perkara pokok/azas sebelum melakukan perawatan bekam sebagai menunaikan tuntutan fardhu kifayah. Adapun Azas perawatan berbekam ialah sebagai berikut:

1. Perlu Belajar dan mengetahui berbagai penyakit kronik dan ringan
2. Perlu mengetahui fungsi obatan dari sumber alamiah dan juga obatan modern yang mengandung dadah (drug) terkontrol dan terjadwal.
3. Harus mengetahui dan mahir melihat penyakit dari tanda-tanda fisikal penyakit dan kaedah Naturopathy, Iridologi, AnalisisSyaraf Tangan, pengobatan tradisional dan lain- lain
4. Harus bijak menstabilkan dan mengawal emosi, mental dan memahami kondisi jiwa penderita.
5. Mampu memainkan peranan berkomunikasi dengan anggota kelurga penderita dengan melibatkan musyawarah seluruh anggota keluarga.
6. Mau berkorban dan tidak mengenal lelah dalam merawat penderita.
7. Ketelitian dalam memeriksa penyakit dan diagnosa yang tepat mengenai penyakit sebelum penderita di bekam amat diperlukan tidak berlaku perkara yang tidak diinginkan.
8. kasus pendarahan yang terlalu banyak dan tanpa henti atau luka yang dalam hingga menjadi cedera. Sekiranya perkara ini berlaku ia menjadi kesalahan si perawat, yang bisa didakwa oleh si penderita dan anggota keluarganya.
9. Praktik bekam harus melalui pelatihan formal dan praktikal yang mencukupi dari masa ke masa dengan bimbingan dari mereka yang telah berpengalaman.
10. janganlah sekali-kali membekam, jika diri sendiri belum pernah dibekam.
11. Bagi pemula jangan sekali-kali melakukan bekam tanpa pengawasan dari seorang yang telah ahli.
12. Sebelum melakukan bekam diupayakan untuk pemeriksaan awal yaitu pengukuran tahap glukosa dalam darah dan kencing, tahap tekanan darah, serta denyut nadi penderita juga selepas di bekam.
13. Obat–obatan yang telah dan sedang dikonsumsi oleh penderita kronik juga perlu dijelaskan supaya tidak timbul masalah sewaktu di bekam.
14. Kemahiran menggunakan peralatan kedokteran modern.


WAKTU BERBEKAM YANG BAIK

Ibnu Sina dalam kitab beliau menyebutkan tentang waktu yang paling baik untuk berbekam ialah pada waktu tengah hari (pukul 14 atau 15) karena pada waktu itu saluran darah sedang mengembang dan darah-darah toksid sedang dikeluarkan. Jadi mengikuti prinsip yang sama kita boleh meng-uapkan penderita selama ½ jam, istirahat selama 15 menit dan mulai di bekam.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh r.a Nabi Saw bersabda:

“Barang siapa berbekam pada 17, 19 dan 21 hari bulan Hijriyah, maka itu adalah hari- hari yang menyembuhkan penyakit”.

Perintah Nabi untuk berbekam pada pertengahan bulan disebabkan oleh karena pada saat itu keadaan darah sedang bergejolak dan darah tambah banyak, jika di awal bulan darah belum bergejolak, sedangkan diakhir bulan darah sudah mulai berkurang.

Bagi penderita yang memerlukan perawatan segera, sebagai seorang perawat kita mesti menolong segala upaya dengan ilmu yang telah Allah anugerahkan pada kita. Berilah sentuhan-sentuhan Ilahiah serta memohon kesembuhan kepada Allah Swt semata, karena berbekam seperti juga memakan obat hanyalah
salah satu kaedah pengobatan, sedangkan yang menyembuhkan adalah ALLAH SWT, tapi karena berbekam adalah Sunnah Rasulullah SAW maka ia mempunyai satu hikmah yang luar biasa dari sisi khasiatnya.


PERALATAN BEKAM

Pada zaman Rasulullah Saw, beliau menggunakan kaca yang berupa cawan atau mangkok tinggi. Pada zaman cina kuno mereka menyebut bekam sebagai “PERAWATAN TANDUK” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke 18 orang-orang di Eropa menggunakan LINTAH sebagai alat untuk berbekam. Pada satu masa, 40 juta lintah di impor ke negara perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu akan dilaparkan tanpa di beri makan jadi bila di sangkutkan pada tubuh manusia dia akan terus menghisap darah-darah tadi dengan begitu efektif sekali. Setelah kenyang dia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara berbekamnya.

Ada juga yang menggunakan gelas atau buluh, tetapi hal itu memerlukan api untuk menguapkan bekas-bekas tadi untuk mendapatkan keadaan vacum. Hari ini peralatan yang di gunakan sesuai dengan perubahan zaman berteknologi tinggi dan diakui oleh para dokter di rumah sakit. Teknik-teknik menjaga kebersihan alat, tempat dan penderita serta perawat mesti di penuhi.

Adapun alat yang di perlukan dalam proses berbekam ialah:
1. Cupping Set (Gelas Vakum) dan Pump tangan
2. Lanching Device dan Lanchet/Jarum-jarum kecil (atau pisau Bedah Kecil untuk kulit yang tebal).
3. Stethoscope dan Tensimeter (untuk mengukur tekanan darah)
4. Glukometer (untuk mengukur kadar gula darah)
5. Termometer (untuk mengukur suhu badan)
6. Sarung tangan (rubber gloves)
7. Masker (pelindung mulut dan hidung)
8. Gunting dan Pisau Cukur
9. Tisue kertas yang bersih atau kapas (steril cotoon)
10. Cairan Antiseptic (minyak but-but, minyak zaitun, alcohol/surgical spirit)
11. Plastik untuk tempat sampah
12. Wadah / ember untuk mencuci peralatan kotor
13. sabun cuci


KELUHAN PENYAKIT YANG UMUMNYA DAPAT DI BEKAM

“Dan apabila aku sakit, maka dialah yang menyembuhkannya”
(Q.s Asy Syuaraa : 80)

Ini berarti bahwa bekam juga seperti cara atau obat yang lain sekedar ikhtiar, sedang penyembuhannya tetap Allah Swt, yang Maha penyembuh (Asyafi’).jadi Insya Allah bekam keluhan/ penyakit yang umumnya dapat dibekam, sebagai berikut:

1. Penyakit Chronic/Menahun, seperti:
* Migraen
* Sakit kepala
* Gastritis Chronis
* Hypertensi, Stroke
* Gangguan hormon
* Gangguan mata
* Allergic
* Gangguan pencernaan
* Reumatik
* Asam urat
* Ambeien
* Insomnia
* Gangguan pernapasan
* Gangguan syaraf dan otot, dll
* Sakit tulang belakang
* Kesemutan
* Gatal – gatal dan bisul
* Sakit kuning dan liver
* Katarak
* Kusta
* Batu Empedu
* Kanker atau Tumor
* Jantung
* lemah ingatan
* masuk angin
* epilepsi
* dan banyak lagi

2. Penyakit Akut seperti:
Batuk pilek
Bronchitis acute
Sakit kepala acute
Gastritis acute
Mual-mual dan muntah-muntah
Sembelit
Colli abdomen/kejang perut, dll
Terkena Racun
Dan banyak lagi

(Notes. Baca buku Thibbun Nabawi karya Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah)


ORANG YANG TIDAK BOLEH DIBEKAM / PERLU PENANGANAN KHUSUS
Orang yang tidak boleh dibekam :
1. Orang tua yang sakit parah dan tanpa upaya
2. Pada kulit-kulit yang berkudis dan berpenyakit
3. Pada perut mereka yang baru habis makan (makanan berat)
4. Pada perut ibu yang mengandung dan ibu yang habis melahirkan
5. Pasien dengan tensi darah rendah / kurang darah
6. Orang yang terlalu lapar
7. Wanita yang sedang haid
8. Orang yang sakit gemetaran di wajah dan kakinya
9. orang yang lemah liver dan perutnya serta
10. orang yang radang usus


LANGKAH KERJA BERBEKAM
Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam memulai praktek bekam ialah sebagai berikut :
1. siapkan peralatan bekam, isi lancing device dengan lancet dan yakinkan dalam kondisi steril
2. perhatikan suhu udara pasien dan lingkungan / ruangan
3. ukur tensi darah pasien, jika tensi rendah tidak dianjurkan berbekam
4. ukur kadar gula darah pasien, jika kadar gula terlalu tinggi tidak dianjurkan bekam basah
5. tanyakan keadaan pasien, apakah sedang dalam perawatan dokter? Apabila pasien sedang mengkonsumsi obat pelancar darah / pengencer darah seperti omega, maka tidak dianjurkan untuk bekam basah.
6. pasien dalam posisi berbaring atau tengkurap
7. tentukan titik – titik yang akan dibekam, lumuri minyak but – but / minyak zaitun.
8. pasang alat bekam atau gelas vacuum pada titik – titik tersebut.
9. setelah 3 s.d 5 menit gelas vacuum dibuka, kemudian disuntik dengan lancing device antara 7 hingga 11 titik.
10. pasang kembali gelas vacuum pada titik tersebut.
11. setelah 3 s.d. 5 menit gelas dibuka dan darahnya dibersihkan dengan kapas / tisue.
12. perhatikan kondisi pasien, tanyakan pada pasien apakah bekam dapat dilanjutkan.
13. suntikan kembali antara 7 hingga 11 titik.
14. buka kembali daerah bekam, jika ada darah bersihkan dengan kapas / tisu yang telah ditetesi minyak but – but / minyak zaitun, buang pada tempat yang tersedia.
15. setelah pembekaman selesai berikan pijatan ringan di sekitar titik bekam
16. bersihkan atau sterilkan peralatan dengan menggunakan garam dan rapihkan.


KESIMPULAN
HIJAMAH merupakan pengobatan Islam yang Rasulullah Saw amalkan sehingga menjadi Sunnah Rasul. Orang – orang China dan Eropa berdasarkan sejarah dunia adalah orang–orang yang mengamalkan dan mengutamakan teknik pengobatan hijamah. Mengapa pula kita orang Islam yang sepatutnya mewarisi perobatan hijamah ini tidak mencoba memperkenalkan pengobatan hijamah sebagai Pengobatan Komplementer disamping menggunakan Penawar Herba Al Wahida (HPA). Insya Allah jika kita sama-sama belajar kaedah hijamah yang mudah ini mudah – mudahan Allah Swt akan melahirkan keistimewaan untuk kita lihat dan rasakan. Amin Amin Amin Yaa Robbal Alamiin.

Deteksi Penyakit Melalui Denyut Nadi

Menurut Sim Kie Jie (2002:301) diagnosa penyakit melalui perabaan (palpasi) denyut nadi telah dilakukan manusia sejak zaman dahulu. Pada awalnya perabaan nadi dilakukan pada beberapa organ tubuh antara lain: leher, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki. Namun demikian perabaan pergelangan tangan lebih sering digunakan dan berkembang hingga sekarang.
Nadi timbul akibat jantung mendorong darah di dalam nadi, karena itu gerakan nadi berhubungan langsung dengan jantung. Denyutan nadi juga berhubungan dengan organ-organ tubuh yang lain, seperti paru-paru, limpa, lambung, hati dan ginjal. (Sim Kie Jie, 2002:302).
Perubahan yang terjadi pada organ-organ  tubuh akan berpengaruh terhadap perubahan pada denyut nadi di dalam tubuh yang sekaligus memberikan gambaran terhadap kondisi tubuh serta kelainan-kelainan yang terjadi. Melalui nadi kita juga dapat memantau perkembangan penyakit serta memperkirakan prognosis-nya.
Pembagian nadi dan penentuan penyakit
Nadi yang normal akan berdenyut antara 60-80 kali permenit atau sama dengan empat kali per setiap respirasi (satu kali menarik dan satu kali mengeluarkan udara). (Sim Kie Jie, 2002:206). Denyutan nadi normal tidak terlalu mengambang dan tidak terlalu dalam, berdenyut tenang, bertenaga dan teratur.
Nadi yang tidak normal dikenal dengan nadi patologis (nadi yang memanifestasikan adanya suatu penyakit). Nadi seperti ini dibagi menjadi beberapa macam. Para ahli kesehatan akupunktur memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai banyaknya nadi patologis tersebut.
Dalam pandangan ahli herba (herbalis) penentuan penyakit melalui denyut nadi ini didasarkan pada tingkat kelajuan (kecepatan), kedalaman dan kekuatan denyutan. Berikut adalah pembagian

Penentuan penyakit berdasarkan denyut nadi:
1. Kelajuan nadi
Berdasarkan kelajuannya denyut nadi dibagi menjadi dua macam yaitu:
a) Denyut nadi perlahan
Nadi yang berdenyut perlahan menunjukkan unsur air (sejuk) yang terdapat dalam tubuh. Dalam kondisi seperti ini nadi berdenyut lebih pelan dibandingkan dengan denyut nadi biasa (normal). Semakin pelan denyutannya berarti semakin tinggi unsur air (sejuk) yang terdapat dalam tubuh.
b) Denyut nadi cepat
Nadi yang berdenyut cepat menunjukkan unsur api (panas) yang terdapat dalam tubuh. Semakin cepat denyutan berarti semakin banyak unsur panas (api) yang terdapat dalam tubuh.
2. Kedalaman nadi
a) Nadi atas
Denyutan nadi seperti ini bisa diketahui dengan merasakan denyutan hanya dengan melalui tekanan yang ringan. Denyutan akan hilang jika kita menekan (pergelangan) terlalu kuat (dalam).
Nadi atas menunjukkan gejala kekurangan tenaga pada buah pinggang (ginjal).
Tanda-tanda yang biasa muncul antara lain: sakit kepala, bunyi berdengung dan berdesing dalam telinga, hotfluses (muka dan leher menjadi merah).
Nadi atas juga menunjukkan unsur YANG dalam paru-paru. Keadaan seperti ini biasanya ditandai dengan adanya batuk-batuk yang merupakan gejala penyakit asma.
b) Nadi dalam
Denyutan nadi tidak nampak dengan sentuhan ringan.denyutan nadi baru terasa setelah mendapatkan tekanan (tangan) yang keras. Nadi dalam menunjukkan tanda-tanda seperti keletihan, prolap, cirit-birit atau diare (mencret), incontinence dan keputihan.
3. Kekuatan nadi
Denyut nadi pada tangan kanan dan kiri akan menunjukkan tanda-tanda pada organ tubuh yang berbeda. Tangan kanan menunjukkan tanda-tanda pada: limpa (spleen), perut, paru-paru dan ginjal kanan. Sedangkan denyut nadi kiri menunjukkan kelainan pada hati, jantung, dan ginjal kiri.
Berdasarkan kekuatan denyutannya, nadi dibagi menjadi dua macam yaitu:
a) Nadi kuat (penuh)
Nadi seperti ini bisa dikenali dengan merasakan adanya denyutan pada ketiga jari yang kita tempelakan pada bagian atas pergelangan tangan.
Nadi kuat menunjukkan adanya kualitas gelombang yang agresif serta kandungan unsur yang berlebihan.
b) Nadi lemah (kosong)
Nadi yang lemah menunjukkan tubuh kekurangan unsur.

Kemahiran Menentukan Penyakit Melalui Nadi
Dalam memperlajari perabaan nadi, selain perlu mempelajari teori, yang lebih penting adalah prakteknya. Tanpa praktek perabaan nadi, tidak mungkin bisa dipelajari dengan baik atau bahkan tidak akan berhasil sama sekali. Hal penting lainnya dalam melakukan perabaan nadi adalah adanya sensibilitas jari dan konsentrasi dari pemeriksa.
Berikut ini adalah cara melakukan perabaan nadi:
1. Sebelum dilakukan perabaan hendaknya pasien dianjurkan untuk istirahat sebentar.
2. Tangan pasien secara horisontal diletakkan setinggi jantung dengan telapak tangan mengarah ke atas.
3. Gunakan tiga jari yaitu jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk melakukan perabaan. Yang menyentuh nadi hendaknya adalah bagian ujung jari.
4. Lakukan perabaan dengan menekankan jari melalui tiga kekuatan tekanan yaitu: tekanan ringan, tekanan sedang, dan tekanan kuat.
Selama proses pemeriksaan, napas pemeriksa harus teratur, emosi dalam keadaan tenang, sikap baik dan berkonsentrasi penuh. (Sim Kie Jie, 2002:306)

Khasiat Habba Sauda dan Minyak But-but

Habba Sauda atau Habbatul Barakah (Nigella Sativa L.) merupakan herba yang sangat besar manfaatnya bagi dunia kesehatan.. Bahkan merupakan jenis herba yang direkomendasikan langsung oleh Rasulullah saw sebagai obat, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda: “Hendaklah kamu menggunakan Habba Sauda karena sesungguhnya padanya terdapat penyembuhan bagi segala penyakit kecuali mati .”    (H.R. Abi Salamah dari Abi Hurairah r.a).
Dalam hadits yang lain diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada satupun penyakit kecuali bila diobati dengan Habba Sauda ia akan sembuh kecuali mati.” (H.R At-Tirmidzi).
Pernyataan Rasulullah saw tersebut telah terbukti kebenarannya baik secara empiris (pengalaman nyata di lapangan) maupun secara medis melalui berbagai uji klinis. Di negara-negara Timur –Tengah dan Timur Jauh, Habba Sauda telah digunakan sebagai obat selama lebih dari 2000 tahun. Namun baru menjadi perhatian ilmuwan di akhir tahun 1959. Sejak saat itu telah lebih dari 200 studi dari universitas internasional dan artikel yang dipublikasikan dalam bermacam jurnal ilmiah yang membuktikan kebenaran khasiat Habba Sauda. Biji Habba Sauda dipakai dan direkomendasikan oleh banyak orang sebagai penyembuh berbagai penyakit seperti karminatif, gangguan pencernaan, diuretik, batuk berdahak dan lain-lain. Berdasarkan penelitian medis ditemukan bahwa ternyata dalam ekstrak biji Nigella sativa (Habba Sauda) mengandung efek in vitro terhadap bakteri dan jamur. (Hanfy  (1991), J.Ethnopharmacology, 34 (2-3) , 275-278).

Diskripsi Habba Sauda
Habba Sauda (Nigella Sativa.L) termasuk keluarga buttercup (Ranunculaceae). Herba ini memiliki nama yang berbeda beda antara lain; jinten hitam (Indonesia ,Malaysia), kolonji (Afrika), Black cumin, Black seed (Amerika) ,Habbatul Baraka (Mesir), Faux cumin, Cheveux de venus (prancis), Kalonji (Urdu), Habbas Sauda atau Habatul Barakah (Jazirah Arab),dll.
Herba ini berbentuk kecil dan berserabut. Biji-bijinya kecil dan pendek (panjangnya 1-2 mm), hitam, berbentuk trigonal dan tampak seperti batu api dibawah mikroskop. Memiliki rasa yang kuat dan pedas seperti lada. Terdapat dua macam Habba Sauda yaitu yang berwarna ungu kebiru-biruan dan berwarna putih. Pusat pertumbuhan bunga terdapat pada cabang disemua tangkainya saat daunnya tumbuh saling berseberangan secara berpasangan. Daun di bagian bawah bentuknya kecil dan pendek sedangkan daun di bagian atas lebih panjang yaitu sekitar 6-10 cm . Batang bunga tanaman ini bisa mencapai 12-18 inches hingga kebagian buahnya.
Habba Sauda berasal dari daerah perbatasan laut Meditterania dan anak benua India (Srilanka, India, Pakistan), namun kemudian dikembangkan di berbagai belahan dunia. Awalnya ditemukan di pekuburan Tuthankhamen (Mesir). Hal ini memperlihatkan bahwa Habba Sauda telah digunakan ribuan tahun lalu oleh para raja Mesir kuno, walaupun tidak diketahui secara pasti kegunaannya.

Kandungan nutrisi
1. Saponine
Berupa triterpenoid glikosida, monosaccharide (molekul gula tunggal), yang berbentuk glucose, rhamnose, xyilose dan arabinose.
2. Komponen non starch polysaccharide
Bahan aktif ini  merupakan sumber yang berguna untuk serat diet
3. Asam lemak
Terutama asam lemak tak jenuh (linoleat dan oleat). Meliputi Misristik, palmato – oleat, asam behenat, asam stearat (52%) asam arakidonat (26,95%), omega-3 dan omega-6 .
4. Asam Amino
Ada 15 jenis asam amino yang membentuk Habba Sauda, termasuk didalamnya 9 asam amino esensial.
5. Arginin
Arginin merupakan bahan aktif yang penting untuk masa pertumbuhan balita
6. Karoten
Karoten akan diubah oleh hati menjadi vitamin A
7. Mineral
Mineral yang terkandung dalam Habbatus Sauda meliputi kalsium, zat besi, sodium, potassium, yang seluruhnya akan berfungsi sebagai cofactor fungsi enzim.
8. Minyak volatile
Minyak Volatile, seperti Thymoquinone, Nigellone (ditimokuinon) dan Thymohidrokuinone.
9. Alkaloid
Antara lain seperti Nigellicine
10. Dan lain-lain

Khasiat dan Beberapa Penelitian tentang Habba Sauda
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa Habba Sauda memiliki banyak kegunaan. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits Rasulullah saw, herba ini merupakan obat dari segala macam penyakit selain mati . Rasulullah saw bersabda :
 “ Tidak ada satupun penyakit kecuali bila diobati dengan Habbatus Sauda ia akan sembuh kecuali mati .” (H.R At – Tirmidzi).
Berbagai penelitian menunjukkan, Habba sauda dalam bentuk olahan atau murni, secara prinsipal membantu proses penyembuhan alamiah atau menjaga kesehatan.  Bekerja pada bagian atau sistem tubuh tanpa mengganggu keseimbangan alami dalam tubuh.
Efek Habba Sauda yang dikombinasikan dengan kandungan nutrisi dan medis tidak hanya membantu penyembuhan penyakit yang ada saat itu, tetapi juga membantu tubuh membentuk daya tahan terhadap penyakit atau gangguan lainnya di masa mendatang.  Dalam uji klinis dan uji pada hewan menunjukkan ekstrak Habba sauda memiliki efek bronchodilating, anti bakteri, pengaturan tekanan darah dan stimulasi aliran empedu.

Khasiat Habbasauda, antara lain:
Asma Bronchitis dan Alergi
Anti Mikroba
Diabetes
Anti Tumor
Membuang Racun
Memperkuat Sistem Imunitas
Anti Histamin
Anti Oksidan
Anti Biotik, Anti Mycotic
Meningkatkan Produksi ASI

          Berikut ini beberapa  kegunaan Habba Sauda berdasarkan penelitian (uji klinis) para dokter :

1. Memperkuat sistem imunitas(kekebalan) tubuh
Penelitian yang dilakukan lebih dari satu dekade lalu membuktikan penggunaan Habba Sauda sebagai bahan dasar memberikan pengaruh penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, terutama bagi pasien yang mengalami gangguan paga sistem kekebalan tubuh.
Pada tahun 1986, Dr. Al Kadi dan Kandil dari Pakistan,memimpin studi tentang penggunaan Habba Sauda kaitannya dengan peningkatan imunitas. Sebelum dan sesudahnya, para objek penelitian dihitung jumlah limfositnya yaitu sel T.  Percobaan ini berlangsung selama 4 pekan. Terlihat bahwa terjadi peningkatan aktifitas produksi sel T yaitu sebanyak 72% .
Pada tahun 1993, Dr. Basil Ali dan rekannya dari College of Medicine, King Faishal Universitas menguatkan penelitan yang dilakukan oleh D.r Basil dan kawannya.
Empat tahun berikutnya yakni tahun 1997 , D.r Haq di Departemen Biologi dan Pusat Penelitian Medis di Riyadh,Saudi Arabia menunjukan bahwa Habbas Sauda meningkatkan ratio antara sel T positif dan negative menjadi 50%- 30% .

2. Aktifitas Anti Histamine
Histamine adalah substansi yang dilepaskan jaringan tubuh, yang kadang menimbulkan reaksi alergi dan berhubungan dengan asma bronchitis. Pada tahun 1960, Dr Badruddin dan Mahfouz menentukan bahwa dimer dithymoquinone yang diisolasi dari minyak volatile Habba Sauda dengan nama nigellone dan kemudian dipakai melalui mulut untuk mengobati beberapa pasien yang mangalami asma bronchitis, ternyata mengurangi gejala pada sebagian besar pasien.
Pada tahun 1993 , Nirmal Chakravarty , MD memimpin sebuah studi untuk mengetahui bahwa crystalline nigellone yang diberikan pada anak-anak dan orang dewasa dalam penyembuhan asma bronchitis dengan hasil yang efektif dan tanpa efek samping, seperti keracunan.
Dr. Ath Thahir menyatakan bahwa Habba Sauda memberikan peningkatan tekanan intrakeal yang tak mempunyai efek samping kepada pernafasan. Hal ini akan melepas histamin dari sel penyangganya .

3. Anti Tumor
Pada tahun 1991, Pusat Riset Amala di Amala Nagar, India, memanfaatkan Habba Sauda sebagai obat kanker. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tikus Swiss albino yang mempunyai sel kanker jenis Erlich Ascites Carcinoma (EAC), Dalton Limphoma Ascites (DLA) .Tikus yang mendapatkan Habbassauda mengalami penurunan sel kanker sebanyak 50% dari pada yang tidak menggunakannya .
Cancer Imonobiology Laboratory, South Carolina, Amerika Serikat menyatakan bahwa Habbassauda menstimulasi sumsum ditulang dan sel imunitas serta produksi interferon, melindungi sel normal, melawan virus perusak sel, melawan sel tumor dan meningkatkan  jumlah antibodi yang diproduksi oleh sel B.
4. Anti Mikroba
Pada tahun 1956, ditemukan bahwa Habba Sauda menghambat pertumbuhan E-coli pada extrak alcohol. Stafilokokkus aureus tidak menjadi aktif ketika diberikan Habba Sauda yang menggunakan ektrak air, ekstrak minyak digunakan untuk melewan M. Pyrogenes, B. Subtilis, D.pneumonia dan S.Pyrogen .
Pada tahun 1968, sebuah penelitian menemukan bahwa ekstrak etanol (50%) Habbatus Sauda memperlihatkan aktifitas anti protozoa, melawan E. Histolityca. Minyak esensial Habbassauda memperlihatkan efek yang positif untuk anti helmentik melawan cacing pita dan cacing tanah ketika dibandingkan dengan penggunaan piperazinephosphate.
Pada tahun 1975, pendinginan minyak volatile Habbassauda menghasilkan substansi crystalline yang akan dapat dipakai untuk melawan bakteri gram positif.yang diwakili S.aureus.
Pada tahun 1979, minyak esensial Habbassauda ampuh untuk melawan C.albican, A.niger, M. Gypseum dan Trichoderma vride.

5.   Obat luka radang
Di awal tahun 1960, Prof El-Dhakakny melaporkan bahwa minyak Habba Sauda memiliki kemampuan meredakan radang dan sangat berguna untuk mengobati radang sendi

Keunggulan Habba Sauda HPA
Keunggulan Habba Sauda HPA adalah terletak pada proses pengolahannya yaitu melalui penge”press”an dingin (Cold Process).  Cara tersebut menjamin agar komposisi bahan yang begitu tinggi selama proses ekstraksi tidak rusak.
Minyak But – But
Minyak but-but mengandung lebih dari 100 jenis herba, termasuk jenis tumbuhan yang digunakan oleh burung but-but untuk membuat sarang.  Masyarakat sejak dahulu mempercayai minyak ini mampu untuk mengobati patah tulang, terkilir dan lain-lain.

Kandungan dari minyak but-but adalah:
1. Kaemferia galanga
2. Melaleuca leucodendron
3. Eugenia aromatica
4. Tinospora crispa
5. Cocos nucifera oil

Khasiat dari atas kepala sampai ujung kaki
Untuk patah tulang
Minyak dipanaskan dan dioleskan di bagian yang patah tulang, lalu dibalur kain, sambil mengkonsumsi Radix 6 kapsul sehari.
Untuk wasir/ambeien
Minyak dioleskan pada bagian anus yang keluar, sambil mengkonsumsi Ficus 6-8 kapsul sehari dan Teh Herba/Teh Asiatica.
Untuk darah tinggi dan lumpuh (stroke)
Panaskan minyak kemudian oleskan di bagian tengkuk dan bagian yang sakit.
Untuk urut/pijat/gosok
Minyak ini sangat sesuai untuk minyak urut karena tidak merusak syaraf kulit.
Gigitan serangga (seperti Nyamuk, Lipan, Tawon, dll)
Ambil kapas dan basahi dengan minyak but-but, lalu ditempelkan di bagian yang luka.
Luka-luka kecil
Ambil kapas dan basahi dengan minyak but-but, lalu ditempelkan di bagian yang luka.
Terkena air panas, luka bakar
Minyak dioleskan perlahan di bagian yang sakit dan minyaki terus agar tidak melembung.
Diare dan keracunan makanan
Minum minyak but-but setengah sendok bersama air hangat.
Perut buncit
Panaskan minyak, oleskan sambil diurut perlahan secara berputar di bagian perut berulang kali.
Kembung perut (anak kecil)
Panaskan minyak, oleskan pada daun sirih dan ditempelkan pada perut anak.
Asma (anak kecil)
Minum minyak but-but setengah sendok kecil pada waktu malam sebelum tidur, serta oleskan di bagian dadanya kemudian diselimuti.
Bayi sering menangis pada waktu malam
Minyak dioleskan pada bagian atas kening bayi.
Anak sering menangis di waktu malam
Minyak dioleskan di pusar sebelum tidur disamping meminum madu asli.
Wanita menapouse
Menghilangkan rasa sakit sewaktu “bersama” suami. (dengan cara diolesi).

1. sebagai cleansing dan whitening untuk wajah
2. sebagai anti jerawat
3. sebagai pengobat sariawan
4. obat gusi bengkak dan berdarah
5. obat sakit gigi
6. obat luka dalam telinga / kotoran telinga yang keras
7. obat luka berdarah
8. obat sakit sendi dan otot
9. obat tumor payudara
10. obat pembesaran getah bening
11. obat impotensi
12. obat keloid
13. obat cantengan
14. obat sakit perut
15. obat rematik dan asam urat
16. obat masuk angin
17. obat vrigiditas
18. obat sakit kepala
19. sakit mata
20. obat mimisan
21. obat varises
22. pencegah kanker rahim
23. kulit terkena iritasi
24. flu dan batuk
25. sakit tenggorokan

(Sumber Product Knowledge HPA dan Pengobatan dan Penyembuhan menurut Wahyu Nabi SAW, tentang Habba Sauda)

Perubatan Jawi serta Pengamalan Herba HPA

Sesungguhnya Allah swt telah membekali setiap tubuh manusia dengan satu kekuatan fitrah (alami) yang bisa digunakan untuk menolak serta menyembuhkan secara pribadi setiap penyakit yang menyerang dirinya. Kekuatan tersebut dalam dunia kedokteran dikenal dengan sistem imuniti (daya tahan tubuh). Ia berfungsi menghalau masuknya berbagai penyakit yang datang dari luar tubuh baik yang berupa bakteri, virus, atau patogen-patogen luar.
Kekuatan fitrah (imuniti) tersebut bergantung pada 4 faktor utama yaitu spiritual (kalbu), mental (akal), emosi (nafsu) dan fisikal (jasmani). Keempat faktor tersebut saling bergantung satu sama lain.


Dari diagram tersebut jelaslah bahwa sesungguhnya faktor spiritual (rohani, kalbu) memiliki peran paling dominan dalam menumbuhkan kekuatan fitrah pada diri manusia yaitu sebesar 50%, sementara kekuatan fisikal hanya 10%. Hal ini didukung oleh penelitian di Barat, bahwa orang yang memiliki ketabahan dan optimisme tinggi terhadap kesembuhan penyakit yang dideritanya memiliki peluang sembuh yang jauh lebih besar dibanding dengan orang yang selalu berkeluh kesah dan pesimis terhadap penyakit yang dideritanya. Sedangkan peran emosi dan mental disini, lebih dominan kearah keseimbangan hormonal dalam tubuh. Sebagai contoh:
Apa Yang Terjadi ?
-              Saat makanan menyentuh dinding usus.
-              Saat Anda kehilangan uang sebesar 10 juta rupiah.
-              Pada saat Anda dikejar seekor anjing.
-              Pada saat pesakit mengetahui dia sedang menderita penyakit kanker.
-              Bagaimana pula jika seseorang yang menghadapi tekanan yang berkepanjangan.
Kesemuanya itu akan memberi kesan kepada emosi, rasa hati dan perangai seseorang yang nantinya berpengaruh pada keseimbangan hormon dalam tubuh. Jika hormon dikeluarkan berlebihan dan membentuk tindak balas kimia yang tidak seimbang (Inbalance), maka dapat menyebabkan sistem kekuatan fitrah turun dan berlakunya penyakit.
Berdasarkan pada pengalaman inilah maka muncul sebuah sistem pengobatan baru yang dikenal dengan “Perubatan Jawi”. Ia merupakan sebuah sistem perubatan yang bersifat holistik (menyeluruh) yakni mengobati penyakit tidak saja dari segi fisik, tetapi juga dari segi spiritual, mental dan emosionalnya. Istilah ini juga dikenal sebagai THM (Total Health Management) dimana tujuannya ialah mengembalikan kekuatan fitrah agar tubuh berupaya menyembuhkan dirinya sendiri (self healing) melalui proses kimia tubuh yang sangat kompleks.
Tindakan ini termasuk dalam proses yang dikenali sebagai “cleansing and balancing” yang bermaksud penyucian dan penyeimbangan. Cleansing ialah tindakan menyapu bersih kotoran dalam tubuh fisikal (jasad), sedangkan Balancing berusaha agar tindakan hormon dalam tubuh berada dalam keadaan normal.

Perubatan Jawi
Sejarah Perubatan Jawi
Perubatan Jawi dipelopori oleh Tn. Haji Ismail bin Haji Ahmad dari Malaysia. Perkataan Jawi diambil dari nama tempat kelahirannya yaitu Desa Jejawi, satu daerah yang terletak di negeri Perlis, bagian Utara Semenanjung Malaysia (Malaysia Barat). Negeri Perlis merupakan suatu negeri bagian dari Kerajaan Malaysia yang berbatasan langsung dengan negera Thailand.
Tn. Haji Ismail bin Haji Ahmad senantiasa mendapatkan bimbingan dari saudara tertua bapaknya, yaitu seorang pengamal perubatan herba yang terkenal, bernama Haji Ahmad bin Husein atau dikenal dengan nama Haji Mat bin Husein atau sering disebut sebagai “Pak Lung”. (Bapak sulung, red.)
Tn. Haji Ismail bin Haji Ahmad juga merupakan seorang lulusan University / Sarjana Strata 1 (S1) dari Universitas Pertanian Malaysia (UPM) dalam bidang Pertanian (Agricultural). Dengan ditambah pengalaman yang bertahun-tahun dalam dunia pengobatan herba, serta hasil kunjungan/muhibah, pelatihan, seminar, workshop serta kursus-kursus lainnya ke berbagai Negara, telah berhasil mewujudkan satu seni pengubatan (the art of healing) yang mujarab yang dikenal sebagai Perubatan Jawi.
Tn. Haji Ismail bin Haji Ahmad menikah dengan Puan Hajah Norhayati bin Ahmad pada tahun 1986, dan sejak 2 (dua) tahun dari pernikahannya itulah Perubatan Jawi mulai dikembangkan dengan menggunakan nama Perubatan Tradisional Al Wahida yang beralamat di Jl. Mata Ayer No.27, Batu Satu, Perlis, Malaysia.
Kata JAWI juga merupakan kepanjangan dari:
                Jejawi   :               Nama sebuah desa di Perlis, Utara Semenanjung Malaysia (Malaysia Barat), tempat dimana perubatan tersebut dikembangkan.
                Alamiah                :               Perubatan ini menggunakan bahan-bahan alami sebagai salah satu sumber pengobatan herba.
                Wathan                :               atau negeri. Artinya menekankan penggunaan bahan-bahan alamiah yang berasal dari dalam negeri dimana penyakit tersebut terjangkit.
                Ilahiah   :               Meletakkan unsur-unsur ilahiah (ketuhanan) sebagai sumber pengobatan. Jadi pengobatan itu bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah.     

Sumber Perubatan Jawi
Konsep Perubatan Jawi merupakan konsep perubatan (perawatan) yang menekankan pada 2 (dua) sumber utama yaitu ilahiah dan alamiah. Perubatan ini dilandasi oleh sebuah keyakinan yang kuat bahwa hakekat penyembuhan yang sebenarnya berasal dari Allah swt yang bersifat As-Syafi’ (Maha Pemberi Kesembuhan) serta ketepatan (kemujaraban) penawar (obat) menjadi pegangan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Gunakanlah dua penyembuh : Madu dan Al Qur’an”
(H.R. Ibnu Majah dan Al Hakim)
Ahli herba melihat bahwa Madu itu sebagai sumber alamiah sedangkan Al Qur’an sebagai sumber ilahiah.
Ilahiah bermakna bahwa segala penyakit yang berlaku adalah daripada Allah dan Allah pula yang sebenarnya menyembuhkan penyakit tersebut. Sementara manusia berikhtiar bersungguh-sungguh menggunakan ilmu yang diberikan Allah kepadanya. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda:
“Berobatlah kamu, karena sesungguhnya Allah swt menurunkan penyakit, Dia (Allah swt) juga yang menurunkan obatnya”. (H.R. Ahmad)
Perawatan akan lebih berkesan apabila perawat sendiri mempunyai hubungan yang kuat dengan Allah swt. Doa adalah inti Perubatan Jawi. Tawakal merupakan pelengkap, sementara keberkesanan (kemujaraban) dan ilmu menjadi azas tindakan:

DOA                                       ILMU                                         TAWAKAL

Dengan demikian sumber ilahiah memberikan keyakinan bahwa hakekat penyembuhan itu dari Allah swt yang bersifat As Syafi’ (Maha penyembuh). Pesakit juga didekatkan dengan Allah melalui nasihat dan tuntunan beribadah dengan benar serta menjauhi sifat-sifat mazmumah (tercela).
Alamiah ialah menggunakan semua sumber alam yang ada di atas muka bumi ini, seperti tumbuh-tumbuhan, batu-batuan dan hewan. Pengkajian yang luas kepada bagian-bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun, kulit, buah, bunga dan bagian tumbuhan yang lain.
Sumber alamiah menggunakan herba-herba yang terpilih menggunakan disiplin herba yang teratur. Sejarah mencatat herba telah digunakan sebagai sumber perubatan sejak berabad-abad tahun yang lalu dan diperkirakan lebih dari 20.000 spesies herba telah digunakan di seluruh dunia.
Dengan demikian konsep Perubatan Jawi ini sesuai dengan prinsip-prinsip pengobatan dalam Islam, yaitu:
1.            Prinsip keyakinan, yaitu bahwa yang menyembuhkan adalah Allah swt. Dengan demikian dalam merawat pesakit (pasien) harus dilakukan dengan ihsan dan sesuai dengan syari’at Islam (Al Qur’an dan As Sunnah).
2.            Menggunakan obat halal dan thoyyib (baik), serta tidak sekali-kali menggunakan obat-obatan yang haram / tercampur bahan yang haram.
3.            Prinsip pengobatan yang tidak membawa mudharat (bahaya). Pengobatan ini tidak sekali-kali mencacatkan (merusak) tubuh, kecuali keadaannya sangat darurat dan tidak ada pengobatan lain pada saat itu.
4.            Prinsip pengobatan; tidak berbau tahayul, khurafat dan bid’ah.
5.            Prinsip mencari yang lebih baik, berdasarkan kaedah Islam dan ilmu-ilmu pengobatan.
Mengambil sebab melalui ikhtiar (berusaha) serta tawakal (berserah diri), juga selalu ikhtiar mencari yang terbaik.

Konsep Kekuatan Fitrah (Vital Force)
Kita telah mengetahui bahwa Allah swt telah membekali manusia suatu sistem imuniti yang dikenal sebagai kekuatan fitrah. Kekuatan fitrah tergantung kepada 4 (empat) faktor, yaitu Spiritual (kalbu), Mental (akal), Emosi (nafsu) dan Fisikal (jasmani). Melalui keempat azas inilah (holistik) Perubatan Jawi meletakkan kaedah perawatan penyakit. Karena bagi si pesakit bukan hanya pil, tablet dan suntikan yang diperlukan, tetapi lebih dari itu yaitu 4 (empat) faktor di atas.
1.            Aspek Spiritual.
Kepada pasien perlu selalu dilakukan pembinaan spiritual sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw, yaitu selalu meletakkan segunung harapan kepada setiap pesakit bahwa “Likulli dain dawaun” (setiap penyakit pasti ada obatnya).
Mengeluarkan kekuatan fitrah pesakit melalui kaedah amalan dzikir. Di antara dzikir yang bisa diamalkan ialah do’a Nabi Yunus as: “La ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadz dzalimin” (Tiada Tuhan selain Engkau, sesungguhnya kami termasuk orang yang dzalim).
Seringkali pesakit mengalami stress yang akan menghilangkan kekuatan fitrah, maka penawar yang digunakan ialah: sabar dan shalat.
2.            Aspek Mental. Mengubah persepsi terhadap penyakit.
Kebanyakan pesakit gagal melihat penyakit sebagai bunga kasih dari Allah swt. Mereka selalu memikirkan perkara yang hilang daripada melihat bakinya yang masih ada. Perasaan pemilik mutlak menjadikan mental mereka lebih parah. Penawar yang paling mujarab ialah meletakkan azas keyakinan kepada Qadha (ketetapan) dan Qadar (ketentuan) Allah swt yang tinggi.
3.            Aspek Emosi (nafsu).
Salah satu penawar yang paling mujarab untuk mengendalikan emosi ialah berpuasa. Berpuasa menjadikan emosi seseorang terkendali. Menghindari makanan seperti daging, ikan berdaging hitam, makanan berasid merupakan kaedah perawatan yang terbaik.
4.            Aspek Fisikal (jasmani).
Fisikal atau tubuh manusia terjadi dari sumber-sumber yang halus dan lembut. Penggunaan bahan kimia sintetis menjadikan tubuh menghadapi tekanan yang maha berat. Berapa banyak kerusakan yang disebabkan oleh obat. Hanya kehalusan dan kelembutan herba sajalah yang sesuai dengan fisiologi tubuh manusia. Salah satu cara yang digunakan untuk mengistirahatkan tubuh adalah mendapatkan tidur yang berkualitas.
Memahami Sumber Terjadinya Penyakit
Perubatan Jawi memahami bahwa terjadinya sesuatu penyakit adalah akibat dari campur tangan manusia di alam ini yang bertentangan dengan keharmonian yang ada. Harmoni artinya keseimbangan mengikuti ilmu (ketentuan) Allah swt. Dan apabila terjadi perubahan, maka akan menjadikan semuanya turut berubah.
Penyakit bukan berpunca (bersumber) dari kuman, virus atau patogen lain, tetapi penyakit berpunca dari kelemahan sistem imuniti (kekuatan fitrah). Apabila sistem ini lemah atau terganggu, maka mulailah kuman (bakteri), patogen atau virus menyerang tubuh. “Disease cause germ not germs cause disease”.
Dalam pandangan Perubatan Jawi, punca (sumber) penyakit disebabkan oleh 4 (empat) hal, yaitu:
1.            Toksid (racun) yang tertimbun dalam tubuh
Apabila tubuh tidak mendapat kandungan nutrien yang cukup dan pada masa yang sama terjadi pengambilan bahan-bahan kimia yang berlebihan, seperti bahan pewarna, bahan pengawet, dan lainnya yang tidak diperlukan tubuh (lihat kembali modul I). Jika tidak disingkirkan oleh tubuh maka seterusnya akan berkumpul dan merusak sel-sel tubuh. Hal ini mengakibatkan melemahnya sistem imuniti (kekuatan fitrah) sehingga tubuh tidak dapat bertahan apabila mendapat serangan dari kuman penyakit (patogen dan virus).
2.            Ketidakseimbangan suhu
                                Menurunnya suhu badan atau bertambahnya suhu disebabkan sistem pengeluaran urin yang bermasalah. Lebih terfokus pada melakukan cleansing di ginjal.
3.            Ketidakseimbangan angin
                                Masalah autointoksikasi di dalam usus besar dan kemusnahan bakteri berguna serta kekurangan enzim tubuh.
4.            Ketidakseimbangan pikiran
                                Hal ini dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon steroid yang melemahkan sistem imuniti.
Punca penyakit tersebut bisa diselesaikan dengan herba yang tepat, yaitu sebagai berikut:
1.            Punca toksid diselesaikan dengan herba yang bisa melakukan proses detoksifikasi. Herba ini dikenal sebagai program D’Tork
2.            Punca suhu diselesaikan dengan penggunaan herba diuretik, yaitu herba yang bisa melakukan proses Heat Cleansing. Dikenal sebagai program D’Heat.
3.            Punca angin diselesaikan dengan herba yang bersifat karminatif. Dikenal sebagai program D’Karm.
Jika pikiran mulai terganggu maka perawatan yang digunakan adalah melalui pengobatan yang menyeluruh (total healing) atau pendekatan kerohanian untuk mengembalikan tenaga dalam vital force (kekuatan fitrah) dan diiringi dengan mengkonsumsi herba-herba pilihan yang banyak mengandung mineral serta vitamin C mega dosis.
Prinsip-Prinsip Pengamalan Herba HPA
Pengertian Herba Obatan (Tumbuhan Obat)
Pada awalnya istilah herba obatan dikaitkan dengan tumbuhan tidak berkayu, tetapi kini perkataan herba obatan telah merujuk kepada tumbuh-tumbuhan yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat digunakan untuk tujuan terapeutik, seperti: Mengkudu (Morinda citrifolia) yang mengandung morindin sebagai bahan anti kanker; Pegaga (Centela asiatica) yang mengandung asiaticoside yang berguna untuk masalah kulit dan meningkatkan pikiran (IQ); dll.
Klasifikasi Herba Obatan
Herba obatan dalam Perubatan Jawi diklasifikasikan berdasarkan cita rasa dan sifat herba mengikuti tujuan pengubatan, yaitu:
1.            Herba Pahit adalah herba yang melakukan proses detoksifikasi (penghilangan racun) terutama di hati. Contoh herba pahit adalah Pokok Empedu (Endrogapis paniculata). Herba pahit perlu disinergikan dengan herba yang mempunyai sifat melawaskan atau melancarkan pembuangan air besar. Bagi pasien penderita buah pinggang yang telah menggunakan mesin hemodilisis perlu hati-hati menggunakan herba jenis ini, karena kesan herba ini akan menjadikan darah beku dalam mesin sewaktu proses pencucian dilakukan. Pengambilan herba pahit yang berlebihan akan menjadikan kulit kehilangan rasa.
2.            Herba Dingin (sejuk) artinya herba yang bisa membuang haba (tenaga badan) yang berlebihan di badan. Biasanya herba-herba ini akan mengeluarkan panas melalui urin (air kencing). Tindakan ini disebut diuretik yaitu dengan mengeluarkan air kecil, haba (tenaga) dalam badan akan distabilkan.
Setiap herba diuretik adalah antihipertensi (menurunkan tekanan darah tinggi) dan memberi kesan anti piretik (penurun panas), anti peradangan dan anti kanker.
Ciri-ciri kebanyakan herba diuretik diantaranya monokot, daun selari, akar rambut, berduri (semakin halus duri semakin kuat kesan anti kankernya). Contohnya: ilalang (Imperata cylindrical), tongkat ali, mempelas, bayam berduri, petai, jering, belimbing, kopi, dll.
                Herba diuretik sering digunakan untuk memecah batu karang, membersihkan filter ginjal, demam panas, menurunkan kadar gula dalam darah (jika mengandung β-sitosterol dan stigma sterol, seperti pada akar ilalang), dll. Pemberian herba diuretik harus diikuti dengan meminum air yang banyak karena jika air yang diminum sedikit akan menyebabkan kekurangan air dalam badan (dehidrasi).
3.            Herba Panas ialah herba yang diberikan kepada pesakit yang sejuk (dingin). Kebanyakan herba panas berasal dari jenis herba yang mempunyai minyak meruap atau asiri (Cinnamomum iners / teja). Gejala sejuk atau dingin sering dihubungkan dengan masalah angin dalam tubuh.
Herba Pelawas. Salah satu fokus pengambilan herba adalah menghilangkan keracunan di dalam gastro usus. Sembelit salah satu implikasi daripada toksid. Cirit-birit juga menunjukkan toksid yang terlalu tinggi. Penggunaan serat seperti selulos atau fiber, pektin, morindin dalam mengkudu menolong menyelesaikan banyak masalah seperti darah tinggi, sembelit, wasir,
kanker, apendisitis, jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, obesitas dan penyakit-penyakit usus seperti divertikulitis, kencing manis, dsb.

Rukun Penyembuhan
Herba akan berkesan (berkhasiat) apabila pengamalannya memenuhi semua rukun-rukun yang ditentukan. Rukun-rukun herba diambil dari kisah seseorang yang minta obat kepada Rasulullah saw untuk menyembuhkan sakit perut. Kemudian Rasulullah saw memberikan madu. Ketika diamalkan, ternyata tidak sembuh dan bahkan semakin parah. Kemudian diulanginya hingga empat kali. Baru pada kali keempat orang yang sakit tersebut sembuh. Dengan demikian pesakit perlu dibimbing agar memenuhi  semua rukun-rukun penyembuhan sehingga mendapatkan kesan (khasiat) paling optimal dari herba yang dikonsumsi.
Rukun penyembuhan herba terdiri dari 4 (empat) macam, yaitu:
1.            Tawakal dan keyakinan (tanpa ragu-ragu)
Keyakinan merupakan pintu penyembuhan yang perlu dibuka terlebih dahulu. Keyakinan akan membangkitkan tenaga dalam (kekuatan fitrah) yang amat penting untuk membantu mengembalikan sistem imuniti tubuh. Mengambil herba dalam keadaan tidak yakin akan merupakan usaha yang sia-sia. Simpul kedua yang harus dibuka dari pesakit adalah mengarahkan rasa cemas dan takut hanya pada Allah. Dan simpul ketiga yang harus dibuka oleh si pesakit adalah menumbuhkan dan mengembangkan sikap sabar atas ujian yang diberikan oleh Allah swt.
2.            Amalan yang berterusan
Artinya kita harus istiqomah dan sabar dalam menantikan herba yang sedang melakukan perbaikan ke seluruh tubuh (total healing). Apabila kita menyadari bahwa sumber penyakit datang dari makanan sehari-hari yang mengandung toksid, maka sudah semestinya mengambil herba menjadi perkara rutin dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit timbul setelah sekian lama gangguan organ terjadi. Begitu juga obat memerlukan tempo (waktu lama) untuk menjalani proses pemulihan sel-sel yang telah rusak.  
3.            Munculnya krisis kesembuhan (Healing Crisis)
Krisis kesembuhan adalah tanda-tanda yang menunjukkan herba sedang bekerja yang dikenal dengan Direction of Cure (DOC). DOC berbeda dengan alergi dan efek samping (dalam pengobatan konvensional), alergi itu merupakan reaksi tubuh yang muncul akibat ketidakcocokan tubuh terhadap sesuatu, termasuk obat-obatan tertentu. Sedangkan efek samping adalah merupakan akibat buruk sampingan akibat seseorang mengkonsumsi suatu obat.
Di antara tanda-tanda DOC adalah sebagai berikut:
a.            Bertambah keluarnya penyakit. Sering kita jumpai seseorang yang menggunakan herba berlaku healing crisis, dimana tampak semakin bertambah banyak penyakit yang keluar, seperti perempuan yang mengalami keputihan, jerawat, dll.
b.            Berpindahnya penyakit dari bagian tertentu ke bagian yang lain. Seperti orang yang menderita asma setelah mengamalkan herba menunjukkan gatal-gatal di kulit.
c.             Terasa sakit di bagian pinggang dan telapak kaki. Sistem syaraf mempengaruhi keadaan ini dimana rasa sakit akan terasa seolah-olah berpindah ke bawah terutama di sekitar pinggang dan langsung ke telapak kaki. Telapak kaki dihubungkan ke wilayah refleksi bagi perawatan seluruh tubuh.
d.            Mengulangi sejarah kesakitan.  Pengulangan symptom / gejala yang tidak disadari telah keluar di suatu masa dahulu.
4.            Dosis yang mencukupi.  Dosis per-hari dalam mengkonsumsi herba adalah berdasarkan berat badan. Dalam hal ini perbandingannya adalah 10 kg : 1 gr. Artinya setiap berat badan 10 kg banyaknya herba yang harus dikonsumsi adalah 1 gr per-harinya. Hal ini sudah termasuk semua herba yang disinergikan.
                                Contoh:
                                Berat di bawah 40 kg : hanya 1 hingga 2 kapsul saja sehari.
                                Berat 40 kg ke atas : 2 hingga 4 kapsul sehari sebanyak 2 kali.
Aspek Utama Penggunaan Herba Obatan
Penggunaan herba sebagai bahan obat dalam suatu perawatan penyakit didasarkan pada 4 (empat) aspek utama yaitu:

1.            Keberkesanan (khasiat)
Berawal dari pemilihan herba, waktu pengambilan (masa petik) dan pemrosesannya. Herba yang diambil dari tanah berbeda akan memberikan hasil yang berbeda walaupun herba tersebut memiliki spesies yang sama.
2.            Cara penggunaannya (mengkonsumsi)
                Obat-obatan herba (terutama yang diproduksi oleh Herba Al Wahida) umumnya dikonsumsi dalam beberapa bentuk, diantaranya: rebusan, kapsul (serbuk atau ekstrak), tablet, teh uncang, minyak dan balsem.
3.            Cara tindakan (sinergi)
Sinergi atau kombinasi herba dilakukan untuk mendapatkan kesan (khasiat) penyembuhan yang lebih maksimal. Ini terbukti ketika madu lebah menjadi penawar bagi segala jenis penyakit. Lebah akan terbang dan menghisap madu dari bunga ke bunga dan hasilnya satu sinergi yang menakjubkan. Di samping bahan utama di dalam ramuan tersebut, bahan-bahan lain juga digunakan untuk tujuan seperti berikut:
-              Menambah potensi (kekuatan) ramuan tersebut.
-              Mengurangi kekerasan obat.
-              Mempercepat kesembuhan.
-              Melenyapkan kesan / efek sampingan / keracunan.
4.            Waktu pengamalan herba
Herba dikonsumsi pada waktu perut kosong dan sebaiknya 30 menit sebelum makan. Pengambilan dalam bentuk rebusan lebih baik jika herba berasal dari kayu keras. Ini disebabkan proses mendidih akan memecah dinding sellulose agar kandungan bahan aktif dari herba dapat diserap. Kecuali jika herba dari jenis bunga, daun atau dari jenis algae (ganggang) yang tidak mempunyai dinding sellulose seperti Spirulina.
Keseimbangan Mikroflora
Salah satu perkara yang diambil dalam perawatan herba ialah keseimbangan mikroflora atau mikrobial yang diperlukan oleh tubuh. Kebiasaan apabila seorang pesakit menghadapi kesakitan yang lama ataupun mengambil antibiotik, akan berlaku pengurangan mikrob yang diperlukan dalam badannya. Apabila mikrob yang berada dalam gastrousus mengalami kematian, ia akan menyebabkan nutrien yang diambil tidak berupaya diserap dan pengambilan zat-zat makanan menjadi sia-sia. Pengambilan herba-herba tertentu akan mengembalikan fungsi mikroflora.
Sebab-Sebab Herba Tidak Berkesan
Adakalanya herba yang kita makan tidak berkesan secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
a.            Masalah “mind set”
Keadaan terpaksa dan ragu-ragu menjadikan seseorang yang sakit sukar untuk diobati. Apalagi jika hal ini diikuti dengan mengkonsumsi herba yang tidak disiplin dan tidak berkelanjutan sesuai dengan aturan yang dianjurkan.
b.            Tekanan atau stress
Stress yang berkepanjangan akan menyebabkan tubuh mengeluarkan bahan kimia tertentu yang menghalangi penyerapan dan tindakan pengobatan herba.
c.             Pengambilan air yang tidak mencukupi
Air yang kurang juga menyebabkan herba tidak dapat diserap dengan baik. Karena itu pastikan pasien minum air putih sekurang-kurangnya 2 (dua) liter setiap hari. Terutama jika sedang mengkonsumsi herba diuretik.
d.            Penggunaan yang tidak berkelanjutan
Sebagian herba mempunyai daya kerja yang agak lambat dan memerlukan jangka waktu tertentu untuk melakukan proses pemulihan. Seorang pasien perlu bersabar untuk menunggu masa kesembuhan tiba.
e.            Pengikatan dan Pembuangan
Cara pengambilan herba yang salah atau penggunaan herba bersamaan dengan obat-obatan lain akan membentuk ikatan kimia yang tidak diuraikan dan terus disingkirkan oleh tubuh.
f.             Dosis yang tidak mencukupi
Dosis yang cukup akan memberikan beberapa isyarat kepada tubuh (adanya proses DOC - tindak balas/reaksi herba). Jika seseorang mengkonsumsi herba namun tidak mengalami reaksi tubuh sama sekali berarti dosis yang digunakan masih belum cukup.

Yang Perlu Dibantu Dalam Mengkonsumsi Herba
Beberapa kelompok yang perlu mendapatkan bantuan dalam mengkonsumsi herba. Diantaranya:
a.            Orang yang badannya kurus. Karena biasanya mengalami masalah atau gangguan pada    pencernaannya sehingga tidak dapat menyerap zat-zat makanan yang dikonsumsinya secara baik.
b.            Orang yang sudah tua. Karena organ-organ tubuhnya sudah mulai melemah.
c.             Anak-anak. Organ tubuh pada anak-anak belum terbentuk secara sempurna sehingga daya serapnya terhadap zat makanan pun belum optimal
Ketiga kelompok tersebut dalam mengkonsumsi herba yaitu dengan membuka kapsul pembungkusnya. Kemudian masukkan dalam gelas dan tuangkan air panas (suhu kurang lebih 80°C). Aduk hingga benar-benar rata. Tunggu sampai dingin kemudian diminum.
Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Perawatan
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam suatu perawatan ialah seperti berikut:
a.            Keihklasan perawat.
b.            Pengalaman.
c.             Tahap penyakit.
d.            Amalan berterusan.
e.            Keyakinan pengguna
Seorang herbalis bukan saja mempunyai kepandaian dalam ilmu herba tetapi juga merupakan seorang ahli psikologi yang dapat merasakan perasaan dan kesakitan yang diderita orang lain. Percayalah kebahagian yang diperoleh dari hasil keberhasilan perawatan lebih tinggi nilainya dari uang rupiah yang kita terima. Satu pesanan yang ditinggalkan “Jadilah kita manusia yang tahu bersyukur”.

“Sesungguhnya Allah swt telah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan untuk kamu bahwa setiap penyakit ada obatnya. Oleh karena itu, berobatlah tetapi jangan berobat dengan yang haram”. (H.R. Abu Daud)


luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com